Another Side Valentino Rossi VS Jorge Lorenzo & Marc Marquez
Semua berawal dari Marquez yg masih menyimpan dendam akibat
kejadian di Argentina dan Belanda. Marquez tidak terima Vale menjadi juara
dunia MotoGP 2015.
Gelagat Marquez telah tercium oleh Vale di Philips Island
ketika melihat video rekaman balapan dan diamini juga oleh Andrea Iannone yang
terlibat pertarungan.
Ucapan Vale terbukti terjadi di Sepang. Marquez memberi
jalan kepada Lorenzo untuk maju ke posisi 2, selanjutnya Marquez menghadang Vale dan memperlambat laju dengan maneuver-manuver
yang sangat agresif juga sebagai bentuk provokatif kepada Vale. Melihat Marquez
melakukan provokasi, Vale menunjukkan gesture
sebagai peringatan. Akhirnya pada lap ke-7 kekesalan Vale memuncak dan Marquez
bersenggolan dengan Vale hingga tersungkur. Vale selamat dari insiden tersebut,
Marquez tidak dapat melanjutkan balapan (DNF). Tayangan di televisi memperlihatkan
kaki Vale mendorong/menendang Marquez hingga terjatuh.
Setelah balapan usai dan diwawancarai, Vale menjelaskan
bahwa dia tidak bermaksud untuk menjatuhkan Marquez. Hal ini kemudian diperkuat
dengan tayangan ulang dari Helikopter dari atas dan Race Direction tidak
melihat Vale menendang/mendorong Marquez. Pada akhirnya Vale mendapatkan sanksi
berupa start dari posisi terakhir di Valencia dan Marquez yang memulai semua
ini selamat karena tidak melanggar peraturan yang tertulis. Meskipun Race Direction
dan tayangaan dari Heli View telah membuktikan Vale tidak melakukan dorongan
kepada Marquez, opini public tetap berpandangan Vale menendang yang mungkin
disebabkan oleh gesture kekesalan/emosi dari Vale.
Balapan berakhir dengan Pedrosa keluar sebagai juara,
Lorenzo Runner Up dan Vale ke-3. Selisih keunggulan pun terpangkas menjadi 7
point antara Vale dan Lorenzo. Dengan sanksi start dari posisi terakhir di
Valencia, tentunya bisa dikatakan hampir mustahil dan menutup peluang Vale merongoh title juara
dunianya yang ke-10 sepanjang karir.
Personal Review:
Valentino Rossi
Vale sangat terpukul sekali dengan sanksi tersebut dan
berulang kali menyatakan tidak bermaksud untuk menjatuhkan Marquez. Dengan
sanksi yang didapatnya tentu juga mengkandaskan motivasinya dan Vale sendiri
masih mempertimbangkan untuk turun balap di Valencia.
Jorge Lorenzo
Lorenzo menjadi pihak yang paling diuntungkan atas kejadian
tersebut. Kesempatan ini sangat dimanfaatkan dengan menyerang Vale dan menuntut
agar diberikan hukuman yang lebih berat kepada Vale. Lorenzo yang seandainya
menjadi juara dunia akibat insiden ini tentunya tidak akan mendapatkan respek
sebagian besar penonton yang kecewa.
Marc Marquez
Marquez yang menjadi actor utama hampir dipastikan berhasil
menjalankan misinya untuk menghambat Vale dan membalaskan dendamnya.
Dani Pedrosa
Pedrosa menilai Vale
kontradiktif dengan ucapannya bahwa balapan motor memang harus bersaing secara
ketat dan agresif. Yang patut digaris bawahi adalah maksud Vale dengan balapan
yang bersaing secara ketat dan agresif adalah balapan yang untuk menjadi yang
tercepat dan pemenang bukan dibalapan untuk menghambat pembalap yang masih
bertarung untuk meraih gelar juaranya. Jelas sekali apa yang dilakukan Marquez
sangat tidak sportif.
Casey Stoner
Stoner juga turut ikut berkomentar menilai jika apa yang
menendang/mendorong bukanlah Vale mungkin pembalap tersebut sudah mendapatkan
bendera hitam. Stoner menilai Vale selalu di anak emaskan dan mendapatkan
perlakuan yang special dibandingkan
dengan pembalap lainnya. Komentar tersebut bukan pertama kali keluar dari mulut
Stoner yang terlihat iri. Stoner sepatutnya menaruh hormat dan respek kepada
pembalap yang telah meraih 9 title juara dunia dengan segudang rekor yang
panjang.
‘
HRC & Repsol
HRC & Repsol menilai Vale berbuat curang. Repsol
mengancam akan keluar dari MotoGP akibat kekecewan oleh insiden yang dituduhkan
kepada Vale meskipun Race Direction tidak melihat adanya dorongan/tendangan
yang sengaja dilakukan Vale. Ini mungkin sebagai akumalis kekecewaan dan sakit
hati juga kepada Vale yang pindah ke Yamaha dan mengalahkan mereka.
Yamaha Factory Racing
Pihak Yamaha melalui Lin Jarvis langsung melakukan banding
kepada FIM meskipun pada akhirnya ditolak. Hal ini juga berbeda dengan Lorenzo
yang membalap dibawah Yamaha melakukan protes keras atas hukuman Vale yang
terlalu ringan. Sikap Lorenzo tidak menghormati team dan rekan sekaligus
pesaing utamanya.
Disini banyak sekali yang ingin Marquez dihukum juga. Tetapi,
Marquez tidak melanggar peraturan tertulis. Hal yang dilanggar Marquez adalah
norma dalam balapan dan nilai sportifitas dalam sebuah olahraga. Tidak ada
olahragawan didunia ini yang sengaja mengalah dan memperlambat lajunya untuk
memghambat individu lainnya sekalipun dia membencinya.
Valentino Rossi justu menunjukkan sisi sportifitasnya ketika
penggemarnya menyerang Andrea Ianonne yang tidak mengalah agar Vale bisa
memperpendek jaraknya dengan Lorenzo. Vale menyatakan fans dia yang menyerang
Ianonne adalah orang bodoh dan itu tidak bisa diterima. Disini kita melihat
Vale sangat menghormati Ianonne sebagai junoir meskipun tidak mengalah untuk
rekan / kompatriot.
Seri Valencia akan menjadi akhir yang ANTIKLIMAKS dari
rangkaian seri yang sangat menegangkan setelah seri tahun lalu berakhir dengan
dominasi Marquez yang membosankan. Harapan tinggal harapan, Vale yang masih
memimpin dengan keunggulan 7 poin harus start dari posisi terakhir masih
memiliki peluang meskipun sangat tipis dan mustahil. Tetapi masih ada waktu
untuk memperbaikinya dan segala sesuatunya masih mungkin terjadi.
Pihak MotoGP harusnya tidak melupakan jasa seorang Valentino
Rossi dan melihat 90% penggemar MotoGP adalah fans Vale yang sangat kecewa
dengan sanksi/hukuman yang diberikan kepadanya.
Semoga pihak MotoGP dapat mempertimbangkan dan memberikan
keputusan yang fair kepada Vale dan semua fans MotoGP yang ada didunia.
#FORZAVALE
Ayo dukung Vale lewat link dibawah ini:
https://www.change.org/p/motogp-race-director-mike-webb-remove-the-penalty-from-valentino-rossi-and-bring-back-integrity-to-the-championship-2246013d-9c5a-44e9-b306-02c667fce09c?source_location=petitions_share_skip