Rio awalnya mendapat dukungan
yang postifif dari beberapa pihak yang terkait seperti Pertamina (Sponsor) ,
Pak Ahok (Gubenur DKI) , Pak Jokowi (Presiden) melalui Menpora Iman Nahrawi.
Pertamina yang sudah lama mendukung Rio berkiprah diajang balap Formula (GP3
& GP2) berkomitmen menberikan dukungan dana sebesar 5 juta Euro, Ahok sempat
menjanjikan dukungan dana yang kemudian terbentur dengan aturan APBD.
Pemerintah Indonesia lewat Kemenpora juga sempat menberikan surat garansi untuk
Rio berlaga di F1 lalu di perbaharui kembali menjanjikan dana sebesar 100
Milyar untuk mendukung Rio di F1. Tetapi, pada akhirnya dana yang dijanjikan
oleh Kemenpora urung turun karena tidak disetujui oleh komisi X DPR yang membawahi
bidang olahraga. Setali tiga uang,
Pertamina tidak mau mencairkan dananya apabila tidak ada kepastian akan adanya
pihak atau sponspor lain yang ikut mendukung. Tentu ini menjadi sebuah dilemma ketika
Indonesia lewat Rio Haryanto mendapatkan kesempatan untuk tampil di Formula 1
tetapi tidak mampu untuk meraih kesempatan itu karena terbentur dengan segala
peraturan yang ada.
Pentingkah Rio Haryanto berlaga
di Formula 1??
Jika yang dimaksud “Pentingkah”
untuk Indonesia??, saya jawab “IYA SANGAT PENTING!!”
Kenapa?? Indonesia ada Negara besar
dengan penduduk 240 juta jiwa, seandainya tahun ini Rio tampil di F1 akan
menjadi pembalap Indonesia yang pertama dan juga menjadi wakil satu-satunya
dari benua Asia yang terakhir 2014 diwakili Kamui Kobayashi dari Jepang.
Tentunya ini akan menjadi kebanggaan bagi 240 juta jiwa penduduk Indonesia.
Tampilnya Rio di F1 juga akan menjadi
pemacu semangat bagi beberapa pembalap muda Indonesia yang tengah berjuang dari
kelas Gokart hingga GP2 untuk mengikuti jejak Rio.
Bagi Rio tampil di F1 akan
menwujudkan mimpinya selama ini memulai dari 0. Entah sudah berapa besar
pengorbanan yang dilakukannya dari waktu, tenaga dan tentunya materi yang sudah
tidak terhingga lagi. Rio bisa mencapai level seperti ini tentu membutuhkan
kerja keras yang luar biasa yang dimulai ketika dia masi belia. Rio menjadi
pembalap termuda (17 Tahun) dan pertama bagi Indonesia yang mengendarai mobil
Formula 1. Rio beruntung terlahir dikeluarga yang sangat mencintai balap,
terutama sang Ayah Sinyo Haryanto (PT. Kiky) adalah mantan pembalap juga punya
materi yang cukup untuk mendukungnya sampai ke level seperti sekarang ini
karena olahraga balapan otomotif selain
mengandalkan skill juga sangat menguras biaya yang tidak akan cukup ditutupi
hanya oleh sponsor. Tetapi ketika sudah masuk ke Formula 1, tentunya lebih
membutuhkan dana yang lebih banyak yang tidak akan mampu dipenuhi oleh sponsor
dan pribadi sendiri. Dukungan dari Pemerintah sangat dibutuhkan.
Angka 100M tentunya merupakan
suatu angka yang tidak sedikit. Tetapi bila digunakan untuk mendukung Rio dan
mempromosikan nama Indonesia didunia International adalah harga yang sangat
sepadan.
Kenapa Rio Harus membayar sebesar
itu ?? (15 juta EURO)
Balapan Formula 1 adalah balapan
yang paling bergengsi dimuka bumi ini. Balapan yang menghabiskan dana yang
tidak sedikit, sekitar 150 juta Euro.Bahkan kabarnya untuk team sekelas Ferrari
bisa menghabiskan sampai 250 juta Euro. Tentu 15 Juta Euro yang diminta Manor
bukanlah jumlah yag besar apabila dibandingkan kebutuhan team. Manor rela
menunggu Rio dan memundurkan tenggat waktu pembayaran DP sebesar 3jt Euro
karena melihat bakat yang dimiliki Rio. Manor satu-satunya team yang belum
mengumunkan pembalap ke-2 nya sampai detik ini. Bahkan pihak Manor sudah datang
ke Jakarta menemui Kemenpora dan manajemen Rio.
Umunnya setiap pembalap yang tampil di F1
tidak hanya berbekal talenta semata tetapi juga dukungan sponsor baik dari
pihak pemerintah maupun swasta. Bahkan pembalap sekelas Mark Webber, Niki
Lauda, Fernando Alonso, Juan Manuel Fangio, dan Michael Schumacher. Dan yang
paling santer sekarang Pastor Maldonado yang kehilangan kursinya di F1 musim
ini karena mundurnya sponsornya dari negara asalnya Venezuela akibat menurunnya
harga minyak dunia.
Selain pertamina
setia mendukung Rio, kemanakah Garuda Indonesia, Telkomsel dll yang dulu pernah
mendukung Rio?? Pemerintah lewat BUMN diharapkan ikut mendorong agar bisa
mensupport Rio sekaligus mempromosikan produk/perusahaan Indonesia didunia
Internasional.
Rugikah Indonesia apabila Rio gagal membalap di F1??
“SANGAT RUGI dan MEMALUKAN!!”. Kenapa??
Karena ini merupakan kesempatan
yang pertama kalinya bagi pembalap Indonesia untuk tampil di Formula 1. Sungguh
memalukan apabila Pemerintah Indonesia tidak mampu untuk mendukung Rio tampil
di Formula 1. Yang pertama, karena ini secara tidak langsung juga akan membunuh
semangat para Yunior-yunior Rio yang tengah berjuang dari level Karting sampai
GP2 yang akan nyaris mustahil untuk bisa tampil di F1. Karena setiap pembalap
pasti bercita-cita untuk bisa tampil di F1. Yang kedua, belum tentu dimasa
depan Indonesia bisa diwakili oleh pembalap yang menpunyai talenta seperti Rio
disaat ini. Yang pasti Rio gagal bukan karena tidak didukung oleh Pemerintah,
tetapi dihambat oleh birokrasi-birokrasi yang dibuat oleh petinggi-petinggi
ini.
Rugikah bagi Rio gagal balap di F1??
Rugi, Rio telah menghabiskan
banyak waktu untuk berlatih dan membalap dimasa waktu yang sangat muda.
Tentunya keluarga Rio baik Ibu nya (Pennywati) dan Bapaknya yang selama ini
mendampinginya agar bisa meraih cita-citanya tampil di F1 pupus. Untuk bisa
menjadi Rio seperti sekarang tidak mudah, perlu banyak pengorbanan dari waktu
dan tenaga termasuk juga materi yang tidak sedikit karena Rio sudah memulai
balap dari usia yang sangat muda dan berjenjang dari Karting-Formula
Asia-GP3-GP2. Apabila gagal tampil di F1, saya rasa Rio akan berhenti balap dan
masuk ke usaha keluarganya. Toh tak ada gunanya lagi balap-balapan, sebaik
apapun juga tidak akan didukung ke F1.
Banyak orang yang berseloroh “
Rio seandainya warga Singapore/Malaysia mungkin sudah didukung habis-habisan.” Itu
benar sekali, kenapa?? Rio menuntaskan pendidikan sekolahnya di Singapore.
Pemerintah Singapore adalah yang paling aktif mendukung warga negaranya didunia
Internasional apalagi di Formula 1 yang sangat mereka banggakan sampai mengelar
balap di jalan raya. Bukan hanya warga negara mereka saja yang didukung tetapi
yang bukan juga mereka dukung tetapi terlebih dahulu menjadi warga negara
mereka (Kasus Taufik Hidayat yang hampir pindah kewarganegaraan menjadi
Singapore)
Apakah ini balasan yang diterima
oleh orang yang bersusah payah mengharumkan nama Indonesia diluar negeri??
Apakah perjuangan Rio sampai disini saja??
Beberapa kejadian menarik yang
Rio alami ketika membalap diluar negeri:
- -
Panitia lomba pernah membalikan bendera Polandia (Putih Merah)
menjadi Merah Putih dan mendownload lagu Indonesia dari Youtube ketika Rio
berhasil juara Race GP3 seri kedua di Turki tahun 2010.
- - Rio secara luar biasa pernah
menang balapan basah/hujan dengan menggunakan ban kering sehingga membuat
banyak yang terkejut dengan keberaniannya mengambil resiko yang besar.
- - Rio beberapa kali menang
balapan dan sehabis balapan mesin mobil dibongkar karena dicurigai tetapi pada
akhirnya tidak terbukti dan merugikan Rio karena pembongkaran mesin merusak
beberapa kompenen yang ada. Dan masih banyak lagi yang akan kita temukan diluar
sana.
Saya yakin ambisi Rio untuk
mengharumkan nama Indonesia melebihi ambisinya untuk balap di F1. Secara defacto, Rio sudah beberapa kali
menjajal mobil F1, tetapi membalap menwakili nama Indonesia akan menjadi
kebanggaan tersendiri bagi Rio sendiri. Saya pribadi tidak pernah bertemu Rio.
Tetapi saya prihatin dengan nasib Rio yang terkatun-katung dinegeri ini. Semoga
pihak pemerintah maupun swasta bisa menwujudkan mimpi Rio Haryanto dan mimpi
seluruh rakyat Indonesia di Formula 1.