Friday 12 February 2016

NASIB RIO

Akhir-akhir ini kita sering mendengar desas desus keikutsertaan Rio Haryanto dalam balapan Formula 1 yang mendapatkan tawaran untuk mengisi kursi di Team Manor.

Rio awalnya mendapat dukungan yang postifif dari beberapa pihak yang terkait seperti Pertamina (Sponsor) , Pak Ahok (Gubenur DKI) , Pak Jokowi (Presiden) melalui Menpora Iman Nahrawi. Pertamina yang sudah lama mendukung Rio berkiprah diajang balap Formula (GP3 & GP2) berkomitmen menberikan dukungan dana sebesar 5 juta Euro, Ahok sempat menjanjikan dukungan dana yang kemudian terbentur dengan aturan APBD. Pemerintah Indonesia lewat Kemenpora juga sempat menberikan surat garansi untuk Rio berlaga di F1 lalu di perbaharui kembali menjanjikan dana sebesar 100 Milyar untuk mendukung Rio di F1. Tetapi, pada akhirnya dana yang dijanjikan oleh Kemenpora urung turun karena tidak disetujui oleh komisi X DPR yang membawahi bidang olahraga.  Setali tiga uang, Pertamina tidak mau mencairkan dananya apabila tidak ada kepastian akan adanya pihak atau sponspor lain yang ikut mendukung. Tentu ini menjadi sebuah dilemma ketika Indonesia lewat Rio Haryanto mendapatkan kesempatan untuk tampil di Formula 1 tetapi tidak mampu untuk meraih kesempatan itu karena terbentur dengan segala peraturan yang ada.

Pentingkah Rio Haryanto berlaga di Formula 1??

Jika yang dimaksud “Pentingkah” untuk Indonesia??, saya jawab “IYA SANGAT PENTING!!”

Kenapa?? Indonesia ada Negara besar dengan penduduk 240 juta jiwa, seandainya tahun ini Rio tampil di F1 akan menjadi pembalap Indonesia yang pertama dan juga menjadi wakil satu-satunya dari benua Asia yang terakhir 2014 diwakili Kamui Kobayashi dari Jepang. Tentunya ini akan menjadi kebanggaan bagi 240 juta jiwa penduduk Indonesia.

Tampilnya Rio di F1 juga akan menjadi pemacu semangat bagi beberapa pembalap muda Indonesia yang tengah berjuang dari kelas Gokart hingga GP2 untuk mengikuti jejak Rio.

Bagi Rio tampil di F1 akan menwujudkan mimpinya selama ini memulai dari 0. Entah sudah berapa besar pengorbanan yang dilakukannya dari waktu, tenaga dan tentunya materi yang sudah tidak terhingga lagi. Rio bisa mencapai level seperti ini tentu membutuhkan kerja keras yang luar biasa yang dimulai ketika dia masi belia. Rio menjadi pembalap termuda (17 Tahun) dan pertama bagi Indonesia yang mengendarai mobil Formula 1. Rio beruntung terlahir dikeluarga yang sangat mencintai balap, terutama sang Ayah Sinyo Haryanto (PT. Kiky) adalah mantan pembalap juga punya materi yang cukup untuk mendukungnya sampai ke level seperti sekarang ini karena olahraga balapan  otomotif selain mengandalkan skill juga sangat menguras biaya yang tidak akan cukup ditutupi hanya oleh sponsor. Tetapi ketika sudah masuk ke Formula 1, tentunya lebih membutuhkan dana yang lebih banyak yang tidak akan mampu dipenuhi oleh sponsor dan pribadi sendiri. Dukungan dari Pemerintah sangat dibutuhkan.


Besarkah dana 100M untuk mendukung Rio??

Angka 100M tentunya merupakan suatu angka yang tidak sedikit. Tetapi bila digunakan untuk mendukung Rio dan mempromosikan nama Indonesia didunia International adalah harga yang sangat sepadan.

Kenapa Rio Harus membayar sebesar itu ?? (15 juta EURO)

Balapan Formula 1 adalah balapan yang paling bergengsi dimuka bumi ini. Balapan yang menghabiskan dana yang tidak sedikit, sekitar 150 juta Euro.Bahkan kabarnya untuk team sekelas Ferrari bisa menghabiskan sampai 250 juta Euro. Tentu 15 Juta Euro yang diminta Manor bukanlah jumlah yag besar apabila dibandingkan kebutuhan team. Manor rela menunggu Rio dan memundurkan tenggat waktu pembayaran DP sebesar 3jt Euro karena melihat bakat yang dimiliki Rio. Manor satu-satunya team yang belum mengumunkan pembalap ke-2 nya sampai detik ini. Bahkan pihak Manor sudah datang ke Jakarta menemui Kemenpora dan manajemen Rio.

 Umunnya setiap pembalap yang tampil di F1 tidak hanya berbekal talenta semata tetapi juga dukungan sponsor baik dari pihak pemerintah maupun swasta. Bahkan pembalap sekelas Mark Webber, Niki Lauda, Fernando Alonso, Juan Manuel Fangio, dan Michael Schumacher. Dan yang paling santer sekarang Pastor Maldonado yang kehilangan kursinya di F1 musim ini karena mundurnya sponsornya dari negara asalnya Venezuela akibat menurunnya harga minyak dunia.

Selain pertamina setia mendukung Rio, kemanakah Garuda Indonesia, Telkomsel dll yang dulu pernah mendukung Rio?? Pemerintah lewat BUMN diharapkan ikut mendorong agar bisa mensupport Rio sekaligus mempromosikan produk/perusahaan Indonesia didunia Internasional.


Rugikah Indonesia apabila Rio gagal membalap di F1??

“SANGAT RUGI dan MEMALUKAN!!”. Kenapa??

Karena ini merupakan kesempatan yang pertama kalinya bagi pembalap Indonesia untuk tampil di Formula 1. Sungguh memalukan apabila Pemerintah Indonesia tidak mampu untuk mendukung Rio tampil di Formula 1. Yang pertama, karena ini secara tidak langsung juga akan membunuh semangat para Yunior-yunior Rio yang tengah berjuang dari level Karting sampai GP2 yang akan nyaris mustahil untuk bisa tampil di F1. Karena setiap pembalap pasti bercita-cita untuk bisa tampil di F1. Yang kedua, belum tentu dimasa depan Indonesia bisa diwakili oleh pembalap yang menpunyai talenta seperti Rio disaat ini. Yang pasti Rio gagal bukan karena tidak didukung oleh Pemerintah, tetapi dihambat oleh birokrasi-birokrasi yang dibuat oleh petinggi-petinggi ini.



Rugikah bagi Rio gagal balap di F1??

Rugi, Rio telah menghabiskan banyak waktu untuk berlatih dan membalap dimasa waktu yang sangat muda. Tentunya keluarga Rio baik Ibu nya (Pennywati) dan Bapaknya yang selama ini mendampinginya agar bisa meraih cita-citanya tampil di F1 pupus. Untuk bisa menjadi Rio seperti sekarang tidak mudah, perlu banyak pengorbanan dari waktu dan tenaga termasuk juga materi yang tidak sedikit karena Rio sudah memulai balap dari usia yang sangat muda dan berjenjang dari Karting-Formula Asia-GP3-GP2. Apabila gagal tampil di F1, saya rasa Rio akan berhenti balap dan masuk ke usaha keluarganya. Toh tak ada gunanya lagi balap-balapan, sebaik apapun juga tidak akan didukung ke F1.


Banyak orang yang berseloroh “ Rio seandainya warga Singapore/Malaysia mungkin sudah didukung habis-habisan.” Itu benar sekali, kenapa?? Rio menuntaskan pendidikan sekolahnya di Singapore. Pemerintah Singapore adalah yang paling aktif mendukung warga negaranya didunia Internasional apalagi di Formula 1 yang sangat mereka banggakan sampai mengelar balap di jalan raya. Bukan hanya warga negara mereka saja yang didukung tetapi yang bukan juga mereka dukung tetapi terlebih dahulu menjadi warga negara mereka (Kasus Taufik Hidayat yang hampir pindah kewarganegaraan menjadi Singapore)

Apakah ini balasan yang diterima oleh orang yang bersusah payah mengharumkan nama Indonesia diluar negeri?? Apakah perjuangan Rio sampai disini saja??

Beberapa kejadian menarik yang Rio alami ketika membalap diluar negeri:

-         - Panitia lomba pernah  membalikan bendera Polandia (Putih Merah) menjadi Merah Putih dan mendownload lagu Indonesia dari Youtube ketika Rio berhasil juara Race GP3 seri kedua di Turki tahun 2010.

-   - Rio secara luar biasa pernah menang balapan basah/hujan dengan menggunakan ban kering sehingga membuat banyak yang terkejut dengan keberaniannya mengambil resiko yang besar.

-     - Rio beberapa kali menang balapan dan sehabis balapan mesin mobil dibongkar karena dicurigai tetapi pada akhirnya tidak terbukti dan merugikan Rio karena pembongkaran mesin merusak beberapa kompenen yang ada. Dan masih banyak lagi yang akan kita temukan diluar sana.
 

Saya yakin ambisi Rio untuk mengharumkan nama Indonesia melebihi ambisinya untuk balap di F1. Secara defacto, Rio sudah beberapa kali menjajal mobil F1, tetapi membalap menwakili nama Indonesia akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Rio sendiri. Saya pribadi tidak pernah bertemu Rio. Tetapi saya prihatin dengan nasib Rio yang terkatun-katung dinegeri ini. Semoga pihak pemerintah maupun swasta bisa menwujudkan mimpi Rio Haryanto dan mimpi seluruh rakyat Indonesia di Formula 1.